Kamis, 27 Oktober 2011

between the dates

Minggu lalu mamanya atasanku meninggal... It's hard for his family, my boss and his children were so close to his mother...

Tadi pagi ada chappel, pak Mark (my big bozz) nyampein soal apa yang dia dapet seputar kejadian itu... Waktu dia lagi doain mamanya bosku di UGD (saat kritisnya), tangan kanannya lagi di bagian kaki mama bosku (mau doain), sementara tangan kirinya pegang HP, mau sms istrinya suruh doain juga. Tapi ada sms masuk 'n akhirnya dia baca sms itu dulu, sms itu isinya ngasih kabar kalo ada temennya yang baru aja ngelahirin dengan selamat. Di sebelah kanan ada yang mau meninggal, sementara di kiri ada berita kelahiran. Kayak di batu nisan, masa hidup seseorang tertulis dari tahun sekian - tahun sekian. Masa hidup kita cuman disimbolkan dengan tanda "-". It's just a thin line...

Pertanyaannya adalah... apa yang kita lakukan selama waktu yang se"garis" itu?

Apakah kita sudah mengasihi?
Apakah kita sudah mengampuni?
Apakah kita sudah melakukan yang terbaik?

Di Amsal dibilang lebih baik ke rumah duka daripada bersenang-senang. Itu ada alasannya. Coz dengan menyadari bahwa sebenernya hidup ini cuman sementara, kita jadi bisa melihat hal-hal apa yang seharusnya menjadi prioritas kita. Kesuksesan dan keberhasilan sejati mungkin kita lihat bukan lagi melekat pada hal-hal yang rapuh, yang sementara... Mungkin kita akan melihat bahwa ada hal-hal penting yang selama ini malah kita abaikan demi mengejar hal-hal yang kurang penting.

What about your family?
What about the precious ones that God had given to you?
What about the importance to love and forgive others, like He did to us?

Sorga memang masih nanti... Tapi kerajaanNya di dunia itu saat ini... dan itu tergantung kita. Perjalanan hidup yang dilalui setiap orang pasti berbeda, kekuatan dan kelemahan setiap orang juga pasti berbeda. Kesuksesan membutuhkan koneksi langsung denganNya 'n juga kerjasama dengan orang-orang yang Dia tempatkan di sekeliling kita untuk menajamkan kita. Orang lain berarti untuk kita dan menjadi perpanjangan tanganNya untuk kita, sama seperti kita berarti untuk orang lain dan menjadi perpanjangan tanganNya untuk mereka.

Do you live your precious life with all your best?
Learn from our mistakes and rise up!

it's not gonna last forever

Terinspirasi dari kotbah Pastor Jeffrey Rachmat kemarin, plus juga baca artikel dari boundless barusan... I think He really want me to understand that I am on my journey, and He's got totally controll of my life.

Seringkali saat keadaan kita lagi sulit atau kita ngerasa stuck, kita jadi lebih gampang untuk berpikir pesimis... Beberapa kali aku pernah ngerasa kayak gitu... Sepertinya keadaan yang lagi aku alamin bakal seperti itu terus selamanya, ga ada titik cerah yang nunjukin tanda-tanda positif akan adanya perubahan yang lebih baik... Tapi setiap kali aku ngalamin perasaan itu, Dia selalu ngingetin aku beberapa hal yang membuktikan itu ga bener, it's just my own thoughts... Kadang aku jadi inget perjalananku sendiri beberapa tahun sebelumnya, kadang inget perjalanan hidup orang lain, dari situ aku refresh lagi 'n jadi mulai semangat lagi, coz I know He's not finished with me...

Salah satu kisah di Alkitab yang paling nguatin aku soal ini adalah kisah perjalanan panjang Yusuf. Berawal dari tinggal bersama keluarganya, papa yang sangat menyayanginya, kondisi keuangan yang kaya, lalu dia mulai memasuki proses yang membentuk karakternya dan dia mulai dipersiapkan Tuhan untuk rancanganNya yang besar (dipersiapkan Tuhan sebagai seseorang yang ikut menentukan masa depan suatu bangsa). Dijual sebagai budak, dibawa ke negeri antah berantah, sendirian, dijadikan pengurus rumah, digoda istri tuannya, dituduh atas kejahatan yang nggak dia lakukan, dipenjara, sampai akhirnya dipanggil ke istana Firaun, dan sampai dia menjadi orang kedua di Mesir! Bayangkan berapa tahun dia harus menjalani semua proses yang "nggak enak" itu...

Pasti dia juga pernah bertanya-tanya pada beberapa titik dalam kehidupannya:
- Apakah mimpinya sewaktu kecil itu hanya bunga tidur semata?
- Apakah dia hanya akan menjadi budak selamanya?
- Apakah karirnya hanya mentok sebagai orang yang dipercayai kepala penjara?
- Apakah dia hanya jadi orang yang terlunta-lunta selamanya?
- Apakah dia sudah tidak bisa bertemu lagi dengan keluarganya untuk selamanya?

But... he choose to stand still... Dia memilih untuk tetap setia, tetap berfokus pada Tuhan, melakukan yang baik... dan Tuhan menyertai dia, sehingga apapun yang dia lakukan selalu berhasil, dari mulai pekerjaan "rendah" sampai pekerjaan yang menuntut lebih banyak tanggung jawab -menjadi orang kedua di Mesir- Tuhan selalu menyertai dia.

Mungkin ada saat-saat dalam kehidupan kita dimana kita ngerasa mentok... bosan dengan keadaan kita yang "begini-begini aja". Kita jadi mulai mempertanyakan apakah semua ini akan berubah suatu saat nanti... apakah impian kita akan menjadi nyata atau hanya akan menjadi impian abadi (selamanya hanya menjadi impian di otak)... Jawabannya enggak. If we are still alive in this world, it means God is not finished with us. Dia punya rancangan atas kita sebelum kita lahir. Yang namanya sebuah proyek, pasti rancangannya ada terlebih dahulu jauh sebelum proyek itu mulai dipersiapkan 'n dilakukan. Sama seperti kita, sebelum kita ada, Dia udah tau hari-hari yang akan kita lalui di depan sana. Manusia memang nggak bisa menyelami pekerjaanNya dari awal sampai akhir. Masalahnya hanya karena kita belum bisa ngeliat gambaran besarnya, kita kadang jadi pesimis, takut, atau ragu-ragu. Padahal Dia udah tau duluan 'n Dia bilang bahwa masa depan kita penuh harapan.

God created each of us with very spesific plan, that's why He made us very differently. Nggak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, atau jalan hidup kita dengan orang lain, coz God have different purposes in us, 'n dengan begitu proses yang dibutuhkan untuk membuat kita dapat menggenapi rancanganNya atas kita itu juga berbeda-beda.

Kenapa Tuhan menyuruh Nuh untuk membangun bahtera, bukannya Musa?
Kenapa Tuhan menyuruh Musa untuk membawa keluar bangsa Israel dari Mesir, bukannya Abraham?
Kenapa Tuhan menginginkan Salomo yang membangun "Rumah Tuhan", bukannya Daud (yang sudah menawarkan diri)?

Tuhan punya rancangan yang begitu spesifik atas masing-masing kita. Dan nggak ada gunanya kita mempersoalkan kehidupan orang lain atau membanding-bandingkan kondisi kita dengan orang lain. We need to get focus on our own journey and on His spesific plan upon us. Dia tau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk karakter kita dan mempersiapkan kita lewat beberapa masa kehidupan kita. Mungkin satu masa harus kita lalui selama 5 tahun, lalu masa berikutnya 2 tahun, and maybe we'll never know exactly... Bayangkan berapa tahun Abraham menunggu janji Tuhan digenapi (bahwa dia akan punya anak 'n akan menjadi bapa dari banyak bangsa)? Years!

Apapun keadaan yang sedang kita jalani saat ini, susah atau senang, semuanya ga akan berlangsung selamanya. Satu saat nanti (mungkin satu hari lagi, satu minggu lagi, satu bulan lagi, satu tahun lagi, atau beberapa tahun lagi) pasti ada perubahan... ada masa yang baru, ada harapan yang baru, coz God mau membawa kita terus bergerak dari kemuliaan kepada kemuliaan... It only needs our faith and our faithfulness to make us get there.

Let's take courage to keep on walking with faith in Him... Coz we are in our journey, a journey which God intended for us, to shape us, to prepare us for His big plan ahead... Keep His peace and His joy, to let your hope staying alive in you... coz God need you as His working partner. He is not finished with you, so don't ever quit and give up before He tell you to quit... And if He tell you to quit, it means you're gonna "live happily ever after" in Heaven hehehe... So come on rise up!

single forever

Single Forever - by Pastor Jeffrey Rahmat

Read this sentences carefully:
Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran / pranikah, atau pernikahan), tergantung dari siapa saja yang terlibat dari hubungan itu.

OMELET TELUR BUSUK
Temen-temen, kalo dipikirin dan direnungin maka kalimat di atas bener banget tuhh. Relationship kita dengan orang lain, tentu terkait erat dengan pribadi orang itu sesungguhnya. Seorang tokoh motivasi terkenal juga pernah bilang, kita adalah rata-rata dari karakter teman-teman kita, dengan kata lain keberadaan kita ini dipengaruhi oleh orang2 di sekeliling kita.

Contoh nyata dehh:
Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia akan menjadi makanan yang enak banget (terutama buat yang laper) kalo terbuat dari telur-telur yang segar dan baik. Tapi gw pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu gw pecahin telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur ke 4 itu udah busuk. Wakzzz..., Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3 telur bagus dan 1 telur busuk..??

Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made the whole things going bad. Yup, si telur busuk tadi udah mempengaruhi/ merusak telur-telur yang baik. Dan kabar buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi.

Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang kita alami dengan teman-teman kita, termasuk juga dalam pernikahan.

Relationship hanya bisa seindah dengan siapa kita menjalin hubungan itu. Kalo dalam pernikahan sudah diaduk menjadi satu, dan jika baru ketahuan kalau telur yang satu busuk dan mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible.

Now, kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali tentang relationship antar manusia.
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make him an help meet for him.

Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik".

Seorang diri = alone /sendirian, bukan single. Manusia yang Alone artinya : sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi yang tidak baik.

Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ??

Here's the reason:

1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to give. God is Love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar Tuhan bisa mencurahkan kasihNya.

2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus berpasangan dengan lawan jenisnya.

3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan sendirian saja. Tetapi untuk mengembangkan Karakter, diperlukan orang lain! Betul khan?
You see guys? It's not good for a man to be alone (sendiri, eksklusif, menyendiri, tidak berteman)

But it's good to be SINGLE!

SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik (English Dictionary), whole, unique, undivided.

Tuhan tidak bilang : It's not good to be single, tapi yang Dia bilang : It's not good to be alone.

Adam = adalah pribadi yang Single, artinya complete, utuh, sempurna. Dikatakan "Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti Adam adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam as his person. Tidak pernah dikatakan bahwa Adam sibuk mencari pasangan untuk mengisi kekosongan jiwanya. Tidak !!

Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara Taman Eden, sendirian 'bo ! Termasuk kerjaan yang mahaberat, yaitu memberi nama segala mahkluk hidup yang ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak sadar kalo dia perlu teman. Tuhanlah yang bilang, bahwa "It's not good for a man to be alone". Adam sibuk, concern dgn pekerjaannya sehingga dia tidak merasa membutuhkan teman. Inisiatif berpasangan, justru datangnya dari T u h a n.

Perhatiin deh, pada saat Adam setia menjalankan panggilannya, maka Tuhan kasih bonus yaitu Pasangan Hidup. Nah, temen2 dah pada setia belom nihh? Hehe... Ayo kita setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat kita.

Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu wanita. Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam. The Lord said, "I'm going to make him a helper".

Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa dilakukan.
Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah, right?
Sekalipun saat itu Adam masih sendirian (alone), tetapi dia tidak merasa kesepian. Temen2 perlu ingat bahwa alone, belum tentu kesepian / lonely.
Adam memang tidak kesepian krn ada Tuhan di situ, tetapi jelas bahwa Tuhan bilang "it's not good for a man to be alone".

'SINGLE'NESS

Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan? Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah kita merasa Complete. Adam telah membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan, justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh, single dan menikmati panggilannya.

Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang akan menikah.

Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik - secure - aman, hanya Single person yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Sebab pernikahan seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki yang utuh dan wanita yang utuh. Tetapi seringkali faktanya, pernikahan terjadi antara dua orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari keutuhan dari diri pasangannya masing-masing.

Ilustrasinya gini : Ada dua gelas berisi air yang tidak penuh, diibaratkan sebagai seorang individu.
Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata "ohh..., kekasih saya adalah orang yang bisa memenuhi hidup saya" atau "bersama dengan kekasih saya, hidup saya menjadi utuh / complete". Faktanya adalah : setelah yang gelas yang satu mengisi gelas yang lain, apa yang terjadi? Maka salah satu dari gelas itu akan menjadi kosong!

Temen-temen, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata kita mendapatkan orang yang tidak single / tidak complete / tidak utuh. Perbuatan yang salah, jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan dalam hati kita. Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai mencari-cari orang lain yang bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari kecil...!! SMP mungkin?

Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik itu pasangan kita, isteri/suami kita, maka kita harus bisa mengasihi diri sendiri.
Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa mengasihi sesamamu manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri: bukan berarti selfish, self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!!

Lantas bagaimana caranya mengasihi dirimu sendiri:

1. Mengenal diri kita sendiri. Do you know who you are ?
Do you know why you are in God?
Do you know why you are here?
Do you know your identity?
Yesus adalah pribadi yang mengetahui siapa diriNya, sehingga Dia bisa mengasihi orang lain. (Yoh 14:6, 10:9, 10:11, 6:35, 8:12, 11:25)

2. Menerima diri kita apa adanya, artinya kita memiliki gambar diri yang telah dipulihkan dalam Kristus.

Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak bisa mengasihi diri sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya sendiri, tetapi berusaha untuk saling mengasihi.
Lihat contohnya di Sinetron.

Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan, sebetulnya "mengosongkan" diri kita, atau "dries you up", atau membuat kondisi kita menjadi kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi kekosongan dirinya.

Jika pasangan kita sedikit-sedikit telpon kita dan bilang, "Knapa sih elo gak telp gue?", atau sedikit-sedikit "Knapa sih elo ga perhatiin gue?", atau "Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?"

Sesungguhnya, kalau kita Single (complete, utuh, whole), maka kita tidak segitu butuhnya diperhatiin, karena kita bisa mengasihi diri sendiri dan siap mengasihi orang lain. Yesus adalah pribadi yang tahu persis siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan kenapa Dia ada di muka bumi ini. (Yohanes 8:14)

IT'S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE

Ternyata jika ditelaah lebih jauh, lebih penting untuk menjadi Single lebih dahulu ketimbang menikah. Adalah lebih aman untuk tidak menikah lebih dahulu, daripada menikah tapi kita belum menjadi single. Hal yang paling berbahaya dalam pernikahan adalah orang yang tidak Single/utuh, menikah dengan orang yang tidak Single/utuh. Itulah penyebab perceraian dan memudarnya kebahagiaan dalam pernikahan.

Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50% : 50%. Yang lebih parah, jika yang satu dalam kondisi yang dibawah 50%. Jika individu yang satu tidak bisa memenuhi yang lain, maka pasangannya akan mencari orang lain, yang dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah perselingkuhan yang berujung pada perzinahan.

Lihatlah pada realita yang ada, orang yang tidak utuh/complete/ single menikah dengan yang tidak utuh, maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam hitungan jari, tahun2 pernikahan mereka akan segera berakhir.

It's more important to you to be SINGLE first, then get married.

Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi SINGLE, maka dengan demikian kita tetap bersukacita. Sebab, orang yang tidak SINGLE, tidak utuh, tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28). Bagaimana mungkin orang yang kosong / tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang yang Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat mengendalikan hidupnya.

READ THIS :
Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan apa-apa untuk pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish, hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya akan banyak menuntut, banyak minta diperhatiin dsb. Dia akan mengganggu konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis dll. This person will dries you up.

IT'S A WRONG MYTH

Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan, seakan belum lengkap kalau belum menikah. Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak muda berpikir untuk mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan d i r i nya.

It's completely wrong, guys. Why ??
Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan. Makanya Tuhan Yesus bilang, "Seek ye first the Kingdom of God ", Mat 6:33.
Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat, sumber dan inspirasi untuk mengisi kekosongan hati kita.

Kita semua tahu, bahwa kita tidak perlu menikah untuk menjadi complete. Pernikahan tidak selalu menambah urapan dalam diri kita, tidak selalu akan menjadikan kita sebagai berkat bagi orang lain. That's not the point of a marriage. Kepenuhan panggilan kita hanya bisa didapat di dalam Tuhan, yaitu pada saat kita tahu siapa diri kita, kita bisa menerima diri kita sendiri, kita tahu kenapa kita ada disini, dan kita memahami apa tujuan hidup kita.

Kunci menerima kebahagiaan yang sebenarnya adalah : Apabila kita menjadi single/utuh/ complete, mengenali siapa kita di dalam Tuhan dan mengetahui tujuan hidup kita, baik dalam keadaan menikah atau tidak menikah. Ada orang-orang yang masih sendirian, belum berpasangan/ menikah, tetapi dia tidak pernah merasa kesepian karena dia Single, utuh/complete dalam panggilannya. Tidak dipungkiri, bisa saja sewaktu-waktu ada keinginan memiliki pasangan, tetapi keinginan itu tidak pernah membuat dia menjadi goyah dan tetap maksimal dalam panggilannya.

SEKALI LAGI : HANYA BISA DIISI OLEH YESUS
Banyak orang yang sendirian tapi dia belum utuh/kosong/ sepi, hidupnya banyakdiisi dengan usaha-usaha utk memenuhi kekosongan dirinya dan menjadi orang yang sibuk sana-sini mencari tulang rusuknya. Cobain sana, cobain sini, lirik sana-sini, jadian sana-sini, putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika dia menikah, bisa jadi dia malah akan merusak pasangannya jika pasangannya adalah orang yang Single.

Ingat ilustrasi omelet. Telur yang busuk akan merusak telur yang baik. Nahh, jika pasangannya tidak Single/utuh, wahh... akan lebih parah lagi. Mereka akan saling mengeringkan, saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan akan berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian. Guys, sekali lagi pahamilah, bahwa rasa kesepian dan tidak utuh, TIDAK BISA DIISI OLEH PASANGAN KITA, melainkan hanya oleh Tuhan Yesus.
(maka layanilah Tuhan, cari dulu Kerajaan Allah, ikutlah kegiatan2 Gereja, berikan dirimu; perhatianmu, usaha kreatifmu dan waktumu... maka yang lain2 akan ditambahkan bagimu...)

Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh dua orang Single, yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak akan saling mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang dan tidak saling menuntut. These two Single persons akan menghasilkan sesuatu yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling, dll.

Tidak heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria maupun sang wanita, akan menjadi individu yang semakin berkualitas, yang mengalami kepenuhan panggilannya di dalam Kristus. Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi yang Single, pribadi yang utuh/complete, punya kedewasaan dan panggilan dalam Kristus.

Remember:
Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu.
To be single should be the goal of every person.
Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum...., STAY SINGLE !!