Selasa, 27 April 2010

pelajaran dari anak anjing

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang
papan iklan yang menaik bagi anak-anak
kecil, "Dijual Anak Anjing".
Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke
dalam toko dan bertanya "Berapa harga anak anjing
yang anda jual itu?" Pemilik toko itu
menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50
Dollar."
Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan
mengeluarkan beberapa keping uang, "Aku hanya
mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat
anak anjing yang anda jual itu?" Pemilik toko itu
tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-
anjingnya.

Tak lama dari kandang anjing munculah anjingnya
yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor
anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang
lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang
tampak berlari tertinggal paling belakang. Si
anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang
paling terbelakang dan tampak cacat itu.
Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?"
Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan
anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya,
dan akan menderita cacat seumur hidupnya.
Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku
beli anak anjing yang cacat itu." Pemilik toko
itu menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing
yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya,
aku akan berikan anak anjing itu padamu."
Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik
toko itu dan berkata, "Aku tak mau kau memberikan
anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat
anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama
sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar
penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya
mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari akan
akan mengangsur 0,5 Dollar sampai lunas harga
anak anjing itu."
Tetapi lelaki itu menolak, "Nak, kau jangan
membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari
cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain
sebagaiman anak anjing lainnya."

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik
ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu
tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap
pemilik toko itu dan berkata, "Tuan, aku pun
tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak
bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana
anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa
anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau
mengerti penderitaannya."

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air
mata menetes dari sudut matanya. Ia tersenyum dan
berkata, "Aku akan berdoa setiap hari agar anak-
anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar